Misteri Galaksi

0 comments

Apa Itu Galaksi?

Istilah galaksi dipakai untuk menyebut sekelompok bintang yang membentuk satu susunan tertentu yang terkonsentrasi ke satu pusat. Pada umumnya galaksi ini terbentuk dari 10 juta tahun sampai 10 trilyun bintang. Makanya jarak sebuah galaksi dari ujung yang satu ke ujung yang lain bisa berkisar antara ribuan hingga ratusan ribu tahun cahaya. Sebagai Obyek penelitian galaksi trmasuk fenomena yang rumit. Pasalnya ruang tempatnya berada (jagat raya) luas tak terbatas. Dari hasil penelitian ke berbagai pelosok jagad raya, diperkirakan galaksi yang ada berjumlah ratusan milyar! itu belum temasuk yang berada pada konstelasi yang sulit diobservasi lantaran jarak yang luar biasa jauhnya.

Bagaimana Galaksi Terbentuk?

Sampai saat ini pembentukan galaksi masih merupkan tanda tanya besar bagi para pakar astronomi. Teori yang muncul terbagi ke dalam 2 kategori besar : top-down serta bottom up. Teori-teori yang termasuk ke dalam kategori top-down biasanya menyebutkan adanya unsur protogalaxy (partikel benda langit) berkelompok membentuk galaksi. Teori ini menyebutkan durasi yang diperlukan sekitar 100 juta tahun. Sedagkan dari teori bottom-up, para astronom meyakini sejumlah bintang yang letaknya berdekatan (globular cluster) menggabungkan diri menjadi satu galaksi

Jenis-Jenis Galaksi

Banyaknya teori yang muncul tentang pembentukan galaksi dilatari oleh bentuk sejumlah galaksi temuan yg berbeda-beda

Elliptical Galaxy


Sesuai namanya galaksi ini terbentuk seperti elips alias bulat lonjong. Galaksi jenis ini diyakini terbentuk sesuai dengan teori globular cluster. Termasuk galaksi jenis ini diantaranya M32 (NGC221), M49 (NGC4472), M60 (NGC4649. Serta M80 (NGC 4486).

Lenticular Galaxy


Struktur galaksi yang satu ini berbentuk seperti disket. Diperkirakan bentuk seperti berasal dari galaksi eliptikal yang energinya mulai melemah. Galaksi jenis ini terdiri atas M84 (NGC4374), M85 (NGC 4382), Serta M102 (NGC5866) atau Spindle.

Spiral Galaxy


Istilah spiral muncul lantaran adanya sekelompok bintang yang menjulur keluar seperti tangan melambai dari arah pusat. Kuatnya gravitasi serta rotasi dari pusat galaksi menyebabkan munculnya bentuk ini. Contohnya M31 (NGC224) atau Andromeda, M33 (NGC598) atau Triangulum.

Barred Spiral Galaxy


Galaksi jenis ini terlihat seperti sebuah sabuk dengan lengan yang melambai pada kedua ujungnya. Perkiraan terbentuknya galaksi ini diawali dengan pembentukan sabuk yang terdiri atas bintang2 berenergi kuat, lalu rotasi pusat membentuk lenganya. Contoh galaksi ini adalah M58 (NGC4579).

Irregular Galaxy


Tidak seperti galaksi lainnya, galaksi ini sulit ditentukan bentuknya. Kadang bisa berbentuk spiral atau elips, atau malah nggak pernah beraturan. Diperkirakan awalnya berbentuk spiral atau elips. Tapi berantakan lagi karena pengaruh gravitasi. Galaksi jenis ini yang paling sering diamati adlh M82 (NGC3034) atau Cigar

Penamaan Galaksi

Cara yang digunakan adalah penggunaan kode M serta NGC. Kode M berasal dari Messier, sedangkan NGC singkatan dari New General Catalogue. Messier berasal dari nama ahli astronomi Perancis bernama Charles Messier (1730-1817) yang gemar mengamati komet. Penamaan galaksi debgan kode M adalah penghormatan atas jasanya menerbitkan katalog obyek langit, termasuk gugusan bintang atau galaksi. Pada tahun 1774 hasil penelitiannya sewaktu mengamati komet. 

Hingga kini katalog tadi udah bertambah hingga galaksi ke-104. Setelah Katalog obyek langit Messier diterbitkan, para astronom amatiran pun jadi ikut²an mencari obyek² serupa. Ternyata yang ditemukan oleh para amatiran ini lebih bnyk lagi, mecapai sekitar 8000 obyek langit. Meski beberapa di antaranya ada yang udah termasuk dalam katalog Messier. Akhirnya katalog hasil penelitian para amatiran ini diterbitkan oleh J.L.E Dreyer, astrronom asal Denmark. Katalog inilah yang kemudian diberi nama NGC.

GALAKSI BIMA SAKTI



Diantara milyaran galaksi yang tersebar di jagad raya, galaksi Milky way mempunyai makna khusus buat umat manusia. Galaksi yang versi Indonesianya adalah Bima Sakti ini merupakan tempat sistem tata surya kita berada. Galaksi Bima Sakti sebagai tempat yang menaungi sistem tata surya kita pertama kali dicetuskan oleh Democritus (450-370 SM), ahli filsuf Yunani.

Kenyataan sistem tata surya berada pada galaksi Bima Sakti menjadi bukti betapa sulit membuktikan kehidupan lain di angkasa luar. Pusat gugusan galaksi yang bentuknya diperkirakan spiral ini aja berdiameter hingga 100 ribu tahun cahaya. Lantas jarak ujung galaksi ke ujung yang lain mencapai 300 ribu tahun cahaya. Ditambah ketebalannya yang sekitar 1000 Thn Cahaya. Tambah pusing lagi di dalam galaksi ini terdapat sekitar 400 Milyar bintang!

Bookmark and Share

Mengukur Islam dan Kejawen cukup dengar nyanyian

0 comments
Kutipan:JIL: Kalau orang muslim tidak melaksanakan syariat Islam seperti salat atau ibadah wajib lain, diapakan, Gus?

Begini ya’ Saya sudah lama mengenalkan beberapa istilah penting dalam melihat persoalan keberagamaan dalam masyarakat kita. 

Golongan muslim yang taat pada masalah ritual, biasanya kita sebut golongan santri. Namun ada golongan lain yang kurang, bahkan tidak menjalankan ritual agama. Mereka ini biasanya disebut kaum abangan, atau penganut agama Kejawen. Lantas, kita mau menyebut golongan kedua ini kafir? Tidak benar itu!

Saya baru saja yakin bahwa Kejawen itu Islam. Baru setengah tahun ini. Saya baru yakin ketika mendengarkan lagu-lagunya Slamet Gundono (seorang dalang wayang suket kondang, Red). Saya baru paham betul; ooh, begitu toh Kejawen. Inti ajarannya sama saja dengan Islam.

Bedanya ada pada pelaksanaan ritual keagamaan. Kesimpulannya begini:Kejawen dan Islam itu akidahnya sama, tapi syariatnya berbeda. Penganut Kejawen itu Islam juga, cuma bukan Islam santri. Gitu loh’ selesai, kan? Gitu aja repot. (Referensi:http://islamlib.com)

Komentar:

Mengukur Islam dan Kejawen cukup dengar nyanyian

Untuk mengukur Islam dan Kejawen (kebatinan, abangan), Gus Dur mencukupkan diri dengan mendengarkan lagu-lagunya Slamet Gundono (seorang dalang wayang suket kondang, Red). Lalu Gus Dur mengaku faham betul, bahkan membuat kesimpulan, dan masalahnya selesai.

‘Saya baru paham betul; ooh, begitu toh Kejawen. Inti ajarannya sama saja dengan Islam.
Bedanya ada pada pelaksanaan ritual keagamaan. Kesimpulannya begini:

Kejawen dan Islam itu akidahnya sama, tapi syariatnya berbeda. Penganut Kejawen itu Islam juga, cuma bukan Islam santri. Gitu loh’ selesai, kan? Gitu aja repot.’

Makna perkataan Gus Dur itu, Islam santri biarkan, Kejawen yang bukan Islam santri ya biarkan saja. Soalnya, pertanyaan JIL adalah: ‘Kalau orang muslim tidak melaksanakan syariat Islam seperti salat atau ibadah wajib lain, diapakan, Gus?’

Gus Dur ditanya tentang Muslim yang tidak salat dan semacamnya harus diapakan, jawab Gus Dur: ‘Penganut Kejawen itu Islam juga, cuma bukan Islam santri. Gitu loh’ selesai, kan? Gitu aja repot.’

Jawaban Gus Dur ini justru lebih mundur dibanding keputusan-keputusan ataupun anjuran-anjuran selama ini, bahwa aliran-aliran kebatinan, hendaknya kembali kepada agama induknya masing-masing. Artinya, perlu dibina agar sesuai dengan Islam, karena Kejawen itu tadi induk agamanya Islam. Kalau lantas disamakan kedudukannya, justru itu menyalahi kodrat. 

Ini masalah yang sangat prinsipil, tetapi diucapi, ‘gitu aja kok repot’; artinya menggampangkan persoalan yang prinsip. Tetapi di balik penggampangan itu, sejatinya Gus Dur telah bermain kata, untuk menempuh tujuannya, yaitu memberedel apa saja yang dia anggap berbau pemberlakuan syaria’t Islam secara formal. Dengan mendudukkan Kejawen sebagai sama dengan Islam, hanya bukan Islam santri, berarti Gus Dur telah melegalkan (secara ucapan) satu bentuk Islam yang tidak usah melaksanakan syari’at.

Itulah Gus Dur. Dia anti formalisasi syari’at, makanya menyebarkan faham formalisasi yang tak melaksanakan syari’at, yaitu Kejawen, dengan cara mengakuinya sama dengan Islam, hanya beda syari’atnya (yaitu tak melaksanakan syari’at Islam) dan tak berkomentar untuk diapakan.

Kalau rujukannya Kitab Allah swt, maka sebenarnya jawabannya sudah jelas. Di antaranya ayat:

ادْعُ Ø¥ِÙ„َÙ‰ سَبِيلِ رَبِّÙƒَ بِالْØ­ِÙƒْÙ…َØ©ِ ÙˆَالْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØ­َسَÙ†َØ©ِ ÙˆَجَادِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِالَّتِÙŠ Ù‡ِÙŠَ Ø£َØ­ْسَÙ†ُ Ø¥ِÙ†َّ رَبَّÙƒَ Ù‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِÙ…َÙ†ْ ضَÙ„َّ عَÙ†ْ سَبِيلِÙ‡ِ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø£َعْÙ„َÙ…ُ بِالْÙ…ُÙ‡ْتَدِينَ(125)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-nahl/ : 125). Sumber.

Bookmark and Share

Anunnaki, Alien Kuno Bangsa Sumeria

0 comments

Zecharia Sitchin menganggap Dewa Anunnaki sebagai Alien Kuno dari bangsa Sumeria dan meyakini mereka menciptakan manusia.

Kontroversi kosmologi tentang terjemahan berbagai bahasa kuno, diantaranya bahasa Sumeria kuno yang menyebutkan Dewa Anunnaki adalah alien kuno yang hidup sejak 6000 SM. Zecharia Sitchin telah banyak mendapatkan kritikan dan pertanyaan tajam tentang keyakinannya bahwa manusia merupakan bagian dari riset Alien (Anunnaki). Sebuah konsep yang secara tidak langsung menyatakan bahwa Anunnaki adalah penciptanya, sangat bertentangan dengan keyakinan agama yang ada di Bumi.

Zecharia Sitchin, seorang ahli bahasa kuno yang telah memberikan pandangan berbeda dalam dunia ilmiah tentang interpretasi tulisan-tulisan kuno. Tidak hanya seorang arkeolog terkemuka, Sitchin juga seorang analis hebat budaya kuno, bahkan mungkin yang terbaik. Pada tahun 1976, Sitchin merilis buku pertama ‘The Twelfth Planet‘ yang membuat tanda tanya besar dalam catatan sejarah. Buku ini menghubungkan kalender kompleks Stonehenge dan reruntuhan Tiahuanacu di Peru dengan budaya kuno bangsa Sumeria, berhubungan langsung dengan Annunaki.

Bangsa Sumeria Dalam Pandangan Zecharia Sitchin

Sitchin telah menguraikan lebih dari 2.000 silinder tanah liat dari ‘tanah kuno’ yang tersisa di Teluk Persia (6.000 tahun yang lalu). Beberapa fragmen menunjukkan tahun 4.000 SM, salah satu fragmen berada di Jerman yang menunjukkan bahwa Bumi merupakan planet ketujuh. Kerangka waktu di sini adalah empat ribuan tahun sebelum astronomi modern mengakui keberadaan planet Pluto.

Cuneiform script, Sumeria Abad 26 SM / Photo: Schoyencollection

Sitchin mengatakan bahwa orang-orang kuno tidak berasal dari Bumi, tapi dari planet Nibiru. Perpecahan (konflik) menyebabkan Annunaki meninggalkan planet Bumi, meninggalkan manusia untuk berjuang sendiri. Manusia purba tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antara bintang-bintang seperti pencipta mereka, dan tidak mereka memiliki penciptaan abadi.

Penyelidikan Sitchin menunjukkan bahwa mungkin ada sebuah bukti di orbit sekitar Mars yang memungkinkan manusia ada disana. Alasan Sitchin termotivasi untuk membaca ‘Cuneiform Tablets’ diantaranya menyangkut kata “Nefilim“, yang disebutkan sebagai kelompok misterius dalam Perjanjian Lama. “Nefilim” diterjemahkan sebagai “mereka yang turun.”

Yang paling menarik adalah “Wajah di Mars,” yang disebut struktur daerah Cydonia di Planet Merah. Jika hubungan ‘Wajah di Mars’ dianalisis dalam struktur jarak, maka piramida lain juga ditemukan di Mars, hubungan geometris ditemukan yang menjadi identik dengan jarak dari Sphinx Mesir dan di sekitar piramida Mesir. Sitchin menyimpulkan penempatan piramida menunjukkan bahwa mereka menjadi garis arahan Annunaki setelah memasuki atmosfer bumi dari luar angkasa. Sitchin juga menegaskan bahwa piramida awal tidak dirancang oleh orang Mesir. Sphinx diketahui 2.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menguatkan temuan Sitchin bahwa makhluk lain yang merancang piramida Mesir.

Anunnaki, Dewa Bangsa Sumeria Kuno

Sebuah hipotesis bahwa “Anunnaki” adalah dewa bangsa Sumeria, dan dianggap sebagai “Makhluk Android” yang membantu mereka. Pada saat yang sama saat ini, UFO dan Alien dianggap memiliki kemiripan dengan deskripsi “Anunnaki” sebagi makhluk Android. Anggapan yang jelas bahwa mereka tidak terlihat seperti manusia, lebih mirip dengan Anunnaki. Mereka seperti digambarkan sebagai figur manusia kuno, dalam mayoritas kasus penculikan yang memiliki cerita yang sama. Alien menculik dan mereka akan melakukan percobaan medis dan kadang-kadang percobaan yang berkaitan dengan reproduksi manusia.

Budaya bangsa Sumeria sudah ada sejak tahun 6000 SM, merupakan budaya tertua di Bumi. Bahkan saat ini manusia masih menggunakan sistem matematika yang sama, Kalender, dan waktu yang sudah berumur lebih tua dari sejarah yang pernah tercatat. Bukti yang ada sejak 6.000 SM meninggalkan catatan sejarah yang sama antara apa yang mereka miliki saat itu, dan apa yang kita miliki sekarang.

Anunnaki Hidup Di Planet Nibiru?

Bangsa Sumeria menggambarkan Planet Nibiru sebagai planet yang sangat jauh dari Bumi, berkisar 30,000,000,000 mil yang membuat kesulitan perjalanan antara kedua planet.

Bangsa Sumeria memiliki pengetahuan luar biasa tentang tata surya, dan menganggap Dewa mereka turun ke Bumi. Mereka juga mengatakan makhluk lain yang dijelaskan dalam pengertian “Makhluk Android”. Bangsa Sumeria mengatakan bahwa Anunnaki memiliki “pembantu” yang sering melakukan berbagai tugas dengan piring terbang, atau membantu kebutuhan lain-lain. Bangsa Sumeria langsung menjelaskan bahwa “Pembantu” kita tidak hidup, tapi mereka bertindak.

Bangsa sumeria menuliskan dalam teks Cuneiform pada batu tentang apapun yang terjadi selama pertemuan dengan “Makhluk Android”. Mereka bercerita tentang utusan Dewa yang membantu dengan cara berbeda. Mungkin bahwa mereka diciptakan oleh Anunnaki untuk mengawasi percobaan mereka di bumi. Jika Anunnaki adalahDewa Sumeria yang dibicarakan di semua naskah kuno dan bahkan Alkitab modern, maka ada kemungkinan bahwa mereka bisa juga menciptakan “Race Android” selain menciptakan manusia.

Dalam mempertahankan sebuah pendapat tentang Anunnaki yang benar-benar ada di planet Nibiru (planet X), mereka akan menciptakan manusia menggunakan ribuan rekayasa genetika hasil dari penculikan, maka masuk akal bahwa mereka tertarik pada ras manusia yang mungkin menjadi salah satu eksperimen mereka. Analisis dan deskripsi Aliens dari orang yang mengaku telah diculik, sebagian alien digambarkan sebagai makhluk abu-abu kecil yang memiliki mata besar, kepala bulat, dan bertindak hampir seperti “Android” bangsa Sumeria.

Rahasia Objek Hitam Langit Selatan

NASA telah menemukan sebuah objek hitam besar di langit selatan, reaktivasi teleskop di Argentina dan Chile tampaknya menunjukkan sumber baru di astronomi. Informasi tersebut tentu akan diklasifikasikan rahasia, tapi Sitchin sebenarnya telah memberikan semua rahasia penelitiannya. Hampir semua bahasa kuno telah diterjemahkan, dan 22 huruf Ibrani mengandung informasi yang menghasilkan sistem berbasis cahaya. Pemahaman tentang medan gaya torodial, seri fibonacci, fraktal dan topological vector, telah dinyatakan dalam bahasa matematika. Mereka yang meyakini legenda Atlantis dan Lemuria tidak lagi berada dalam fantasi, tetapi meyakini sebagai upaya ras lain untuk bertahan hidup di planet Bumi.

Bumi membutuhkan waktu satu tahun untuk mengorbit matahari dan menurut Sitchin, planet Nibiru membutuhkan 3.600 tahun. Jadi, satu tahun Annunaki sama dengan 3.600 tahun di Bumi.

Sebuah pertanyaan kosmologi yang belum terjawab, benarkah keyakinan Sitchin melalui terjemahannya dan membuktikan bahwa Anunnaki adalah alien kuno bangsa Sumeria?

Bookmark and Share

Nibiru, Planet Palsu Karya Zecharia Sitchin

0 comments
Zacharia Sitchin, penasihat Departemen Pertahanan AS yang ikut membantu invasi ke Irak tahun 2003, dan dia sengaja membuat topik Hoax (tipuan) yang disebut ‘Planet Nibiru‘ sebagai bagian dari rencana illuminati global yang akan mengantar kediktatoran dalam tatanan dunia global baru (New Worl Order) melalui ketakutan publik dan teror yang diciptakannya ‘Lintasan Nibiru 2012-13′.

Pada saatnya, banyak orang saat ini membicarakan akhir zaman 2012-2013 yang sebenarnya belum tentu benar. Seperti Planet Nibiru yang muncul bersamaan dengan invasi Amerika Serikat ke Irak, yang semua itu hanya pada satu tujuan politik.

Sebenarnya saya tidak ingin membahas Planet Nibiru, tapi saya heran dengan seorang pelajar yang mencariartikel Planet Nibiru sebagai tugas sekolah. Begitu hebatnya kisah Zecharia Sitchin yang menciptakan kebohongan Nibiru hingga mendoktrin anak-anak negeri, bagaimana mungkin mereka bisa memasukkan Nibiru yang tidak pernah ditemukan bukti dan keabsahannya?

Mungkin penjelasan berikut bisa membuka cakrawala, bahwasannya ilmu pengetahun tidaklah murni dan sering kali disisipi dengan kepentingan kelompok tertentu, apalagi politik.

Rencana Global Dibalik Kebohongan Planet Nibiru

Dalam wawancara Alfred Lambremont Webre pada tanggal 1 Agustus 2012 dengan Donny Gilson seorang peneliti Matahari Ganda, yang dirilis kembali di website Exopolitics, Webre mengungkapkan rahasia panjang kehidupan Almarhum Zecharia Sitchin (11 Juli 1920 – Oktober 9, 2010). Zecharia Sitchin adalah penasihatDepartemen Pertahanan AS yang ikut membantu invasi ke Irak tahun 2003, dan dia sengaja membuat topik Hoax (tipuan) yang disebut ‘Nibiru’ sebagai bagian dari rencana illuminati global yang akan mengantar kediktatoran dalam tatanan dunia baru (New Worl Order) melalui ketakutan publik dan teror yang diciptakannya, Lintasan Nibiru 2012-13 (2012-13 Nibiru Flyby).

Selama wawancara tersebut, Webre merangkum percakapan dengan sumber rahasia yang tidak disebutkan namanya, yang pernah berbisnis erat dengan Zecharia Sitchin selama bertahun-tahun. Menurut sumber ini, Sitchin menerjemahkannya dari tulisan Sumeria kuno yang menjadi sasaran analisis dan penerjemah ahli, dan menemukan teks-teks terkait Nibiru untuk dijadikan teror palsu.

Sitchin sebenarnya sangat sadar hukum tentang penerjemahan dan akan menuntut setiap penerbit, individu atau perusahaan yang berusaha melakukan penelitian sendiri atas terjemahan teks bangsa Sumeria. Sumber Webre berspekulasi bahwa Sitchin telah mengejar litigasi yang luas yang merupakan bagian dari strategi badan-badan intelijen, dia menjabat posisi penting untuk melindungi dan mengembangkan teror Nibiru. Dia telah berhasil mengembangkan dalam bentuk aplikasi lebih luas ‘Lintasan Nibiru‘ (psyops) yang akan berlangsung pada tahun 2012-13.

Peneliti independen Michael Heiser,PhD dan Jonathan Gray juga menemukan terjemahan Sitchin dan cerita tentang Planet Nibiru yang menjadi tipuan sangat teratur dan berkembang, dan teks kuno Sumeria yang diterjemahkan Sitchin diduga tidak ada menyatakan demikian.

Heiser menyatakan bahwa Planet Nibiru yang ada dalam teks kuno bukan sebagai pendapat meskipun fakta lebih lanjut menyatakan bahwa tidak ada bukti, bahkan Sitchin menghadiri kelas perguruan tinggi selama satu semester dan dia bukan ahli bahasa Sumeria kuno. Yang paling berat dan tidak bisa diterima, bahwa ‘Teks Kuno Sumeria’ yang diterjemahkan Zecharia Sitchin dan mendukung semua pendapatnya ‘Tidak Ada Sama Sekali’, ini murni hasil ciptaannya sebagai teror publik.

Sumber Webre mengatakan bahwa pada suatu kesempatan Zecharia Sitchin mengaku sebagai sumber rahasia yang bekerja secara diam-diam sebagai bagian dari rencana elit global untuk melaksanakan suatu tatanan dunia baru, menggunakan ‘Planet Nibiru’ sebagai nama yang diciptakan sendiri oleh Sitchin, dan ketakutan umum pada suatu bencana global sebagai alat disinformasi bagi kemanusiaan untuk menerima kediktatoran global.

Pict from  
Nibiru Bagian Dari Rencana Invasi Ke Irak?

Zecharia Sitchin lahir di Azerbaijan tetapi dibesarkan di Palestina. Dia menerima gelar sarjana ekonomi dari Universitas London, dan merupakan editor dan jurnalis di Israel sebelum pindah ke New York tahun 1952. Saat bekerja sebagai seorang eksekutif untuk perusahaan pelayaran, dia belajar sendiri bahasa Sumeria kuno yang berbentuk baji (tulisan runcing) dan mengunjungi beberapa situs arkeologi.

Sitchin membantu pemerintah Amerika Serikat dalam perencanaan invasi ilegal ke Irak tahun 2003, pernyataan Sitchin bahwa pemerintah AS harus menyerang Irak untuk mengambil beberapa portal antar dimensi yang terletak di Irak. Menurut sumber Webre, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengandalkan saran Sitchin dalam merencanakan dan melaksanakan invasi ke Irak. Sitchin dilaporkan telah mengunjungi Pentagon untuk konsultasi, tidak diketahui apakah Sitchin secara finansial mendapatkan kompensasi atas nasehatnya.

Pencarian beberapa portal antar dimensi di Irak sebagaimana yang tercantum dalam terjemahan Sitchin, digunakan sebagai motif yang mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk menginvasi Irak, dan juga didukung oleh penelitian independen lainnya. Peneliti independen tidak menyebutkan bahwa terjemahan Sitchin sebagai penipuan dan apakah pemerintah Amerika Serikat juga ikut melakukan penipuan melalui terjemahan Zecharia Sitchin?

Inti utama dari bencana ‘Lintasan Nibiru 2012-13′ terinspirasi dari cerita sejarah yang memicubanjir besar dalam Alkitab, dan peradaban bumi hancur 11,500 tahun yang lalu, sekitar tahun 9500 SM. Namun telah dibuktikan bahwa peristiwa global tahun 9500 SM disebabkan oleh bencana tata surya, karena fragmen supernova Vela masuk ke tata surya yang sangat merusak planet Mars dan ekologi permukaannya dan menghancurkan peradaban besar diplanet Bumi.

Zecharia Sitchin telah menciptakan sebuah planet tipuan yang disebut ‘Nibiru’ dengan orbit eliptical 3600 tahun yang sekarang digunakan oleh elit rahasia dan akan terjadi tahun 2012-13. Mereka menggunakan hasil penelitian dari astronomi, data iklim, geologi, seismologi, dan lainnya untuk membuat teror palsu bahwa Nibiru akan segera melintas di tata surya, disekitar Sabuk Asteroid (2,85 juta mil) dan membuat perkiraan 2012 atau 2013 yang secara global yang akan menghancurkan manusia.

Tujuan dari ‘Lintasan Nibiru 2012-13′ akan menimbulkan tingkat ketakutan massa dan kebingungan di antara umat manusia untuk membentuk suatu psyops (Operasi Bendera Palsu) yang memfasilitasi penerapan kebijakan negara di bawah kedok keadaan darurat global. Dengan kata lain ketika manusia bingung dan takut akan kedatangan Nibiru, maka mereka dengan cepat mengambil alih dibawah satu naungan, New World Order.

Bookmark and Share

Benarkah Alien Adalah Dewa Pencipta Manusia?

0 comments

Alien, dan mereka yang disebut para ‘Dewa’ akan mengontrol energi dari seluruh galaksi. Bukan berdasarkan pada molekul karbon, tetapi merupakan kecerdasan Manusia Super, tak terkecuali malaikat.

Peradaban masa lalu tetap menjadi misteri, dan manusia terus berusaha tanpa henti hingga menemukan jawaban sesungguhnya tentang awal terbentuknya peradaban manusia dan Dewa. Bagi ilmuwan, terjemahan alkitab tidak akan pernah mencukupi hasrat mereka untuk menggali lebih dalam tentang pencitaan manusia primitif yang men-Dewa-kan Alien. Artikel saya hari ini akan memberikan sedikit penjelasan yang berkaitan denganAlien dan Dewa Kuno berdasarkan sebuah teori, atau lebih tepatnya hipotesis dari beberapa ilmuwan, salah satunya Michio Kaku.

Alien Dan Sejarah Peradaban Manusia

Sebuah teori muncul di tahun 1968 tentang hipotesis untuk merenungkan kemungkinan makhluk luar angkasa(Alien) ketika mereka turun ke Bumi di masa lalu dan membangun ajaran agama. Penulis Erich von Daniken, sosok yang disebut sebagai ‘Bapak Teori Astronot Kuno‘. Dalam bukunya yang berjudul ‘Chariots Of The Gods‘ mempopulerkan argumen tentang alien kuno yang berinteraksi dengan manusia primitif.

Rev.Barry Downing juga meneliti hubungan antara UFO dan keyakinan agama. Di bukunya yang berjudul ‘The Bible and Flying Saucers‘ adalah buku yang berisi hipotesis perspektif Alkitab tentang fenomena UFO dan alien. Teori Von Daniken mengatakan bahwa nenek moyang kita (manusia primitif) menganggap alien sebagai Dewa dan membuat ‘sistem kepercayaan supranatural’ dalam pertemuan mereka. Downing juga mengatakan bahwa Alien tertentu sebenarnya malaikat Allah atau utusan ilahi yang dikirim ke bumi.

Kedua sudut pandang muncul di ruang lingkup yang bervariasi, mulai dari Anunnaki yang dianggap bangsa Sumeria dan Babilonia sebagai Dewa pencipta manusia. Kemudian insiden UFO Roswell tahun 1947 di New Mexico, dan ada lagi dugaan tentang Wajah di Mars. Teori astronot kuno umumnya beranggapan bahwa alien adalah manusia dengan teknologi canggih yang berevolusi melalui seleksi Teori Darwin melalui sang pencipta. Alkitab UFOlogi manyatakan sebaliknya, bahwa beberapa makhluk langit adalah makhluk abadi yang diciptakan oleh Allah yang mungkin berada pada peperangan di ruang angkasa dengan entitas alien agresif.

Definisinya bahwa Tuhan tidak lain merupakan bagian dari keabadian. Sepanjang sejarah antropologi dinyatakan adanya hewan Dewa yang disebut Dewa Humanoid, Dewa Roh, dan Dewa Totem, dimana mereka dianggap hidup abadi.

Dewa bisa mengalami kematian, sakit, dan nafsu manusia, namun kematian bisa mereka hindari. Tidak semua Dewa yang baik atau peduli kepada umat manusia, Sebuah premis universal Dewa Kuno merupakan ‘Pergeseran Generasi’ atau menjatuhkan kedaulatan dari orangtua kepada anak. Salah satunya adalah ketika manusia bisa menerima pahala, kebaikan dari keabadian dan menjadi Dewa atau menikah dengan mereka.

Hipotesis Singularitas Tentang Peradaban Alien

Ilmuwan Amerika dan gerakan Singularity futuris (Ray Kurzweil) menyatakan bahwa manusia bisa menjadi abadi dalam waktu 20 tahun melalui Nanoteknologi yang mampu menggantikan organ vital manusia. Teknologi Singularity merupakan istilah yang diciptakan oleh penulis fiksi ilmiah, Vinge Vernor. Hal ini mengacu pada penciptaan komputer pintar yang mengembangkan kecerdasan mereka sendiri, Transhumanists yang mendukung peningkatan kapasitas manusia melalui teknologi canggih.

Para Dewa kuno tidak digambarkan sebagai manusia super yang seharusnya ditanamkan dalam imajinasi impulsif. Dewa kuno menderita dan mati, tetapi kemudian disatukan kembali bersama-sama atau dibangkitkan sesuai dengan pernyataan Kurzweil bahwa organ-organ vital akan diregenerasi. Jika peradaban alien memang menjadi abadi melalui teknologi canggih, menurut definisi maka mereka adalah Dewa. Hipotesis Von Daniken mengusulkan bahwa alien mengajarkan manusia primitif tentang astronomi, geometri, dan bahkan konstruksi monolit.

Tapi mengapa mereka tidak bisa mengajarkan manusia tentang perbedaan antara ‘Dewa Imajiner’ dan ‘Alien’ yang hidup saat ini? Mungkinkah makhluk abadi ingin diperlakukan sebagai Dewa atau malaikat yang menggambarkan masa depan Manusia Abadi?

Fisikawan Amerika-Jepang dan penulis Michio Kaku menggambarkan pencarian ilmiah tentang kemungkinan peradaban alien melalui pembagian Tipe I, II, III dan IV. Mereka menduga peradaban Type I yang mengarahkan pada sumber daya dari seluruh planet, tapi manusia belum ada di sana. Penyalahgunaan senjata nuklir dan peluncuran roket ruang angkasa memungkinkan prospek yang mengerikan sebagai ancaman disetiap planet yang dekat dengan Bumi. Hal ini memicu respon hipotetis peradaban Tipe II yang mengontrol energi dari seluruh tata surya. Sementara peradaban Tipe III akan mengontrol energi dari seluruh galaksi. Tidak didasarkan pada molekul karbon, hal tersebut merupakan kecerdasan manusia super, tak terkecuali malaikat.

Peradaban Tipe IV akan mengontrol penciptaan alam semesta dari Big Bang. Kecerdasan tak tertandingi yang terkadang disebut sebagai replikator kuantum, astrobiologis Paul Davies pernah menyebutnya sebagai ‘Q-Life‘ yang merupakan Ketuhanan tertinggi dari jiwa manusia dan mendiami sebuah Singularitas Multiverse.

Mereka menyatakan string informasi tentang masa lalu selama miliaran tahun sehingga menetapkan kondisi awal Big bang. Fisikawan Amerika (Ronald Mallett) menggunakan persamaan Albert Einstein untuk menggambarkan pergeseran waktu dengan sinar laser. Dan hasilnya,… sebuah peradaban Tipe IV tidak pernah berhenti menciptakan alam semesta baru.

Penulis Amerika ‘Michael Talbot‘ menyatakan teori realitas yang menunjukkan fisik alam semesta dengan hologram raksasa, setelah dia memeriksa fisikawan David Bohm dan neurofisiologi Karl Pribram dimana keduanya secara independen menggunakan teori holografik dan model alam semesta.

Talbot berpendapat bahwa keberadaan manusia merupakan holografik yang memproyeksikan struktur Big bang itu sendiri. Jika demikian, maka ada Dewa atau peradaban Alien yang akhirnya mungkin akan dihadapi manusia, setidaknya untuk membuktikan holografik dari makhluk abadi, tapi bukan sebagai Zat pencipta alam.

Fallen Angel pernah di bahas di : Grup Indonesian Space Research

Bookmark and Share

Gigantes - Raksasa Nyata Yunani Kuno

0 comments
Legenda Yunani kuno, Gigantes, keturunan Hybrid (manusia-dewa), menceritakan secara universal tentang para dewa yang turun ke bumi menikahi manusia dan melahirkan ras Pahlawan Kuno.. dan semua legenda ini menjadi semakin dibingungkan dengan adanya campuran ras Adam dikemudian hari, memunculkan taman (Eden) kedua.”(Urantia Book: 856)

Urantia, buku misterius yang tidak diketahui siapa penulis aslinya. Di buku ini menceritakan segala hal termasuk diantaranya sejarah peradaban awal sebelum turunnya Adam ke muka bumi. Dikemudian hari, sejarawan alkitab dan arkeolog menganalisa buku Urantia dengan alkitab dan naskah kuno Sumeria, dan sejarah yang tertulis disana memiliki persamaan bahkan membuka kunci peradaban Yunani kuno dan benua yang hilang.

Kronologi menceritakan bahwa sebelum diturunkannya Adam sebagai khalifah, bumi telah dihuni oleh malaikat. Mereka membuat peradaban modern, mengambil manusia sebagai istri, membangun Taman Eden kedua di bumi (Lemuria), dan banyak membuat kerusakan & kejahatan di muka bumi. Penafsiran buku Urantia dan naskah-naskah kuno bangsa Sumeria menjelaskan bahwa, di bumi terdapat dua ras yang diturunkan dari genetik berbeda. Pertama, genetik yang diturunkan bangsa Sumeria yang sudah lebih dulu hidup di bumi yang membuat peradaban maju dan lebih banyak menimbulkan kerusakan, kejahatan. Kedua, genetik Adam yang diturunkan Allah sebagai khalifah yang lebih banyak menurunkan pemimpin-pemimpin agama, religius, yang meluruskan jalan hidup manusia untuk tetap mengingat sang Pencipta.

Adam pertama kali diciptakan tapi tidak langsung diturunkan ke bumi, dan makhluk lain yang ‘berpasangan’ telah lebih dulu diturunkan yang natinya ikut menemani Adam. Berapa lama Adam berada di Surga? Sehari di surga, sudah berapa ribu tahun waktu yang terlewati di bumi? Dan ini cukup membuat peradaban awal yang dikenal maju dan berkembangdalam catatan sejarah juga memprediksikan peradaban awal ribuan tahun jauh sebelum Adam menjadi khalifah pertama.

Oleh sebab itu, Samyaza bersikeras menolak rencana Tuhan yang menurunkan Adam ke muka bumi, karena dia telah lebih dulu membangun peradaban dan koloni disana. Bagaimanapun, Samyaza tetap berusaha menghentikan perkembangan genetik Adam dengan memunculkan Raksasa (Gigantes) dari bangsa Nefilim yang juga merupakan keturunan koloni Samyaza.

Jika kita menelusuri cerita ini, akan semakin tidak masuk akal, apakah benar sejarah mengatakan demikian? Bahkan sejarah ini lebih mirip dengan legenda Dewa Yunani kuno, Gigantes, Zeus, dan Dewa yang menginginkan manusia dihapus dari muka bumi. Karya Andrew Collins ‘From the Ashes of Angels-The Forbidden Legacy of a Fallen Race’, judul ini bagi saya sangat menakutkan, tapi banyak misteri yang diungkap disana.

Nefilim, Yunani Kuno Dan Naskah Sumeria

Peristiwa dalam buku Urantia dan diteliti oleh banyak arkeolog menafsirkan naskah kuno yang ditulis oleh bangsa Sumeria lebih dari lima ribu tahun yang lalu. Meskipun sejarah pertama bangsa Sumeria tercatat sekitar 3.000 SM, buku ini menceritakan peristiwa yang jauh lebih tua, legenda zaman Paleolitik. Catatan ini menyatakan sebuah budaya kuno tersembunyi yang mendahului peradaban Sumeria ribuan tahun sebelumnya. Sekitar 500.000 tahun yang lalu, sekelompok ‘makhluk langit’ turun ke planet bumi untuk meningkatkan populasi dan budaya sehingga membentuk masyarakat yang lebih damai untuk memajukan peradaban.

Rencana ini terputus disebabkan ‘pemberontakan di surga’ yang terbagi menjadi dua kubu, mereka yang tetap setia dengan rencana Ilahi dan mereka yang memilih untuk menyesuaikan diri dengan Samyaza. Dari sini legenda ‘kisah malaikat turun ke bumi’ muncul dan mengambil pasangan dari ras manusia yang menghasilkan ras Hibrida, disebut Nefilim. Kemudian kedatangan Adam dan Hawa terjadi, makhluk yang diturunkan Tuhan untuk meningkatkan genetika manusia dan mengembalikan rencana Ilahi yang terputus begitu lama. Karena kesamaan tertentu, lokasi dan waktu di mana dua peristiwa terjadi, penulisan naskah kuno Sumeria bercampur dan membuat tanda tanya besar dalam penelusuran sejarah peradaban. ‘Adam dan Hawa menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Dewa bangsa Sumeria.’

Tapi kita memiliki catatan sejarah tentang Nefilim. Para nabi selama periode waktu yang sangat panjang memiliki komunikasi dengan makhluk surgawi. Bangsa Sumeria dalam buku Urantia digambarkan sebagai Andites yang merupakan komponen kunci peradaban kuno. Banyak sejarawan dan arkeolog bingung dalam menjelaskan‘bagaimana mereka bisa memiliki peradaban yang sepenuhnya dikembangkan oleh makhluk yang tidak diketahui asalnya’. Catatan kuno Sumeria menjelaskan peradaban diawali dari para dewa, tepat seperti yang tertulis dalam teks-teks kuno dan mitologi Dewa Yunani kuno. Bangsa Sumeria bermigrasi dari Mesopotamia dan mereka membangun peradaban ke seluruh dunia hingga menjadi sejarah.

Gigantes Dan Bangsa Nefilim Dianggap ‘Pahlawan Yunani Kuno’

“Pasca era pemberontakan Samyaza, menggambarkan kejadian yang tidak biasa. Sebuah peradaban besar yang memiliki budaya Dalamatia akan terbagi. Nefilim (Nodites) berada di bumi pada masa itu, dan ketika para dewa turun mengambil anak-anak perempuan, mereka melahirkan ‘pahlawan (Yunani) zaman dahulu’, orang-orang (Yunani) terkenal.’ Sementara para Dewa, Penjaga dan keturunan mereka dianggap oleh manusia sebagai evolusi dikemudian hari, bahkan perawakan mereka diperbesar melalui tradisi ini. Kemunculan cerita rakyat secara universal tentang para dewa yang turun ke bumi mengambil anak-anak perempuan dan melahirkan ras pahlawan Yunani kuno.. dan semua legenda ini menjadi semakin dibingungkan dengan adanya campuran ras Adam dikemudian hari, memunculkan taman (Eden) kedua.” (Urantia Book: 856)

Shemyazaz (juga dikenal sebagai Semjaza, Shemyaza, Samyaza, dan Shemhazai) adalah malaikat yang turun ke bumi, sebagai salah satu Grigori yang awalnya sebagai malaikat terkuat di surga.

Para ‘Penjaga’ yang dianggap sebagai malaikat turun ke Bumi, berpasangan dengan manusia (perempuan) dan menjadi bapak bangsa Raksasa. Keturunan mereka adalah Nefilim dan Refaim yang ditafsirkan dalam sejarah raksasa. Meskipun disebutkan dalam buku Henokh dan Yobel yang berisi deskripsi sangat luas dalam menggambarkan makhluk tersebut. Dalam bahasa Yunani disebut sebagai Gigantes yang merupakan salah satu ras mengerikan dalam Theogony yang ditulis oleh Hesiod (907 SM). Raksasa-raksasa ini dalam mitos Yunani kuno, juga disebut Titan yang merupakan hibrida antara makhluk langit dan bumi. Mereka memberontak Uranus(ayah mereka), tetapi dikalahkan oleh Zeus dan dilemparkan ke Tartarus.

Bacchus and Ariadne (1523) / Credit: Titian, National Gallery-London

Genesis Apocryphon menyebutnya Nephilim dan memiliki referensi tentang ‘Malaikat Allah’ dan ‘anak perempuan manusia’ yang diperkenalkan dalam Genesis 6. Disini juga menguraikan lebih jauh dan memberikan wawasan berharga tentang cerita kuno yang ditafsirkan oleh orang-orang Yahudi kuno. Salinan Genesis Apocryphon ditemukan di Qumran abad ke-2 SM, tapi berdasarkan sumber yang lain bahwa kitab itu jauh lebih tua dari yang diperkirakan. Ketika ditemukan pada tahun 1947, Buku ini telah banyak terpotong dan rusak akibat waktu dan kelembaban. Lembaran buku menjadi buruk sebelum teks itu diuraikan. Ketika para ulama dan sejarawan membuat pernyataan publik, dokumen tersebut menegaskan bahwa makhluk surgawi dari langit turun di planet Bumi. Lebih dari itu, menceritakan bagaimana makhluk-makhluk ini telah dikawinkan dengan wanita Bumi dan memiliki keturunan raksasa.

Deuteronomy 3:4 menyatakan bahwa Argob, yang disita Jair dari Raja Og (Raja Raksasa), merupakan enam puluh kota yang dibangun oleh bangsa Refaim. Kemudian Gilgal Refaim (Israel), konstruksi batu berlingkar konsentris, konon dibangun oleh raksasa, berusia 5200 tahun dan diyakini telah dibangun oleh raksasa Nephilim. Dengan kata lain, pada zaman Yunani kuno, Nefilim ataupun bangsa Raksasa digunakan sebagai senjata, membangun bangunan yang terbuat dari potongan-potongan batu, dan hal yang mungkin terjadi dalam pembangunan piramida menggunakan kekuatan raksasa Nefilim.

Banyak kesulitan dalam identifikasi Argob sebagai wilayah kerajaan Og dengan alasan filologis Leja. Tapi argumen ini terbukti goyah dan tidak mendasar, identifikasi ini sekarang umumnya meninggalkan kepercayaan adanya kota-kota besar Og yang diidentifikasi dengan sisa-sisa situs kuno di Leja dan Hauran. Semua yang disebut sebagai ‘kota-kota raksasa Basan‘ tanpa terkecuali, sekarang dikenal sebagai Yunani-Romawi, tidak lebih awal dari waktu Herodes dan tidak ada jejak nyata dari Raksasa Og dan bangsanya. Fakta ini agak melemahkan identifikasi yang telah diusulkan untuk kota-kota Basan, misalnya Edrei yang diidentifikasi denganEd-Dera’a. Selain Yunani-Romawi masih ada sebuah kota bawah tanah dari zaman yang tidak diketahui, mungkin sangat kuno, meskipun hal ini masih diperdebatkan.

Penelitian tentang mitologi Yunani kuno dan sejarah awal tidak berhenti disini, sejarawan masih terus mencari hubungan dan bukti lain melalui berbagai Alkitab. Saya sendiri masih kurang yakin apakah sejarah ini benar, benarkah Adam hidup diantara peradaban maju? Jika benar demikian, maka gambaran Adam Hawa tidak ‘primitif’ seperti yang digambarkan dalam sejarah yang ada.

Logika yang mendukung sejarah ini, ketika banjir besar melanda bumi, diperkirakan penduduk bumi sudah mencapai jutaan manusia. Secepat itukah generasi Adam berkembang, padahal Idris, Nuh, masih dikatakan keturunan terdekat dengan Adam. Saya jadi teringat dengan salah satu film yang menceritakan tentang legenda Yunani kuno (Wrath Of The Titans), Dewa membangkitkan kekuatan jahat dalam tanah untuk menghabisi ras manusia, sangat mirip dengan rencana Samyaza.

Bookmark and Share

Benarkah Bahtera Nuh Berasal Dari Mars?

0 comments
Legenda mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Gunung Ararat, tetapi lukisan gua Pech Merle Perancis dibuat antara tahun 17,000 SM hingga 15,000 SM menjelaskan lanskap penuh satwa liar dengan sejumlah benda berbentuk piring. Salah satu lukisan benar-benar menunjukkan sosok seorang pria memandang salah satu piring terbang.

Kebanyakan orang menganggap Erich von Daniken dan Zechariah Stichen sebagai orang-orang yang familiar dalam gagasan cerita alien kuno. Brinsley Le Poer Trench seorang warga Inggris yang juga sebagai anggota House Of Lords di Parlemen Inggris mendukung pernyataan tersebut sejak awal tahun 1960-an.

Legacy Of The Sky People karya Timothy Green Beckley, menuliskan tentang masa lalu mengungkapkan pernyataan yang diperluas dari Brinsley Le Poer Trench tentang Manusia langit, merupakan salah satu buku yang pertama kali membangun konsep Astronot Kuno.

Bahtera Nuh Kenderaan Aneh Planet Mars

Kisah Trench dimulai pada tahun 1960-an ketika Beckley baru bekerja sebagai jurnalis dan penerbit berita UFO. Keduanya penggemar piring terbang yang saling bertukar publikasi dan saling ber-korespondensi selama bertahun-tahun. Pada tahun 1970-an, Trench mengundang Beckley berbicara sebelum komite khusus UFO di House Of Lords di London. Sebagian gagasan kehidupan yang ada di planet lain atau di sistem tata surya lain umumnya dapat diterima orang-orang yang lebih muda. Sedangkan di tahun 1950-an dan 1960-an, hampir semua orang menolak pernyataan itu.

Beckley tidak hanya menulis ulang buku Trench, dia menambahkan materi baru dari beberapa penulis terbaik di Ufology dengan studi pribadi mereka tentang teori astronot kuno. Seperti Nick Redfern, salah satu peneliti duniaparanormal yang terkenal yang memberikan kontribusi membahas kisah bahtera Nuh.

Cerita bahtera Nuh dan banjir besar yang menghancurkan dunia dimana Tuhan membiarkan beberapa manusia yang hidup dan terdiri dari sepasang makhluk hidup, juga merupakan bagian integral dari tradisi keagamaan lainnya seperti Sumeria, Babilonia, dan Hindu kuno. Redfern menjelaskan bagaimana kisah manusia diperintahkan untuk membangun sebuah kapal tempat penampungan sisa-sisa umat manusia dari bencana dunia adalah salah satu mitos agama yang paling universal.

Bahtera Nuh di gunung Ararat. Credit: noahsarksearch.com

Legenda mengatakan bahwa bahtera Nuh berada di Gunung Ararat, Turki. Redfern menceritakan kisah menarik di tahun 1949 tentang awak pesawat Angkatan Udara AS memfoto struktur anomali menonjol diantara es dan salju Gunung Ararat dan selama beberapa dekade militer dan intelijen berusaha memahami obyek misterius tersebut.

Redfern menyatakan bagaimana benda anomali tersebut dianggap suatu benda logam, bukan kayu konstruksi bahtera Nuh dan mungkin merupakan sebuah pesawat alien yang jatuh.

Redfern menceritakan, ketika mengalami kontak dengan alien ditahun 1950, Malai Van George berpartisipasi dalam mengungkap misteri di puncak Gunung Ararat, mereka berada di bawah pengawasan CIA dan FBI. Informasi tentang struktur ini kemudian berkembang, tapi pemerintah bertekad menutup-nutupi hal tersebut.

Beberapa cerita yang dipaparkan dalam buku ini juga mengutip pernyataan Brad Steiger, salah satu penulis paling produktif supranatural dunia, dan Giorgio seorang juru bicara resmi Erich von Daniken. Steiger pernah menghadiri konferensi Astronot Kuno pada awal tahun 1980 di mana pembicara utama lainnya adalah Erich von Daniken, Josef Blumrich (penulis ‘The Spaceships Yehezkiel’).

Gagasan Trench menyatakan bahwa Nuh adalah orang Israel kuno, dia seorang pemimpin besar di Mars dan Tabut merupakan pesawat ruang angkasa raksasa yang dimaksudkan untuk membawa sisa-sisa peradaban kuno yang masih hidup ke Bumi, mirip dengan konsep bahtera Nuh. Manusia mungkin telah direkayasa secara genetis oleh ras unggul yang berasal dari Mars dan membawa kehidupan ke Bumi dengan alasan yang tidak diketahui.

Jika kita membuat spesies cerdas di laboratorium, itu tidak membuat kita sebagai Tuhan. Makhluk luar angkasa tidak makhluk halus, mereka ber-daging dan ber-darah, secara fisik terdiri dari atom dan molekul yang sama.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa makhluk luar angkasa terlihat sama seperti kita. Bahkan makhluk luar angkasa memiliki hal yang sama persis tentang kehidupan, kematian, dan agama. Seluruh ide yang menjelaskan bahwa makhluk luar angkasa terlihat seperti pada film Alien atau Independence Day, hanya stereotip Hollywood.

Bukti Yang Membingungkan Tentang Bahtera Nuh

Gua lukisan di Tanzania, diperkirakan berusia hingga 29,000 tahun menggambarkan beberapa disk berbentuk objek yang melayang di atas lanskap. Lukisan lain menunjukkan entitas empat humanoid yang disekitarnya seorang wanita sementara entitas lain tampak turun dari langit melalui semacam kotak.

Lukisan hewan di gua Pech Merle / Credit: donsmaps.com

Kemudian di dalam gua Pech Merle Perancis, lukisan dibuat antara tahun 17,000 SM hingga 15,000 SM yang menunjukkan lanskap penuh satwa liar dengan sejumlah benda berbentuk piring. Salah satu lukisan benar-benar menunjukkan sosok seorang pria memandang salah satu piring terbang.

Di Australia utara ada sejumlah lukisan gua mungkin lebih dari 5000 tahun, yang menunjukkan adanya makhluk aneh dengan kepala dan mata besar, memakai pakaian seperti setelan ruang angkasa. Suku Aborigin menyebutnya makhluk Wandjina dan menurut legenda bahwa Wandjina turun dari bintang-bintang Bima Sakti dan menciptakan bumi dan semua penghuninya.

Kitab Genesis berisi dua versi yang berbeda dari Kisah Penciptaan dan mitos bahtera Nuh dalam Banjir Besar. Hal ini membingungkan para sarjana Alkitab selama bertahun-tahun, mereka percaya bahwa versi berbeda mungkin dicangkokkan bersamaan dengan tradisi sebelumnya secara lisan dan tertulis.

Kemudian cerita tentang Penciptaan berbeda, dua ras berbeda diciptakan oleh dua Pencipta yang berbeda, yang satu disebut Elohim dan satunya lagi disebut Jehovah. Elohim menciptakan bentuk pria yang bertelepati, cerdas dan sensitif. Yehuwa menciptakan bentuk manusia yang lebih primitif, dirancang untuk mengolah kebun para Dewa di Bumi dan hal lain yang dapat diperbudak dan patuh. Kedua ras telah bertahan hingga zaman modern, tetapi bentuk superior dari manusia yang diciptakan Elohim akhirnya akan menang.

Alien kuno masih hidup bersama manusia hingga hari ini, beberapa dari mereka hidup di antara kita dan tak terlihat, bekerja, membangun keluarga dan kegiatan sehari-hari sama seperti yang kita lakukan.

Hal ini disinggung para peneliti UFO (Budd Hopkins) yang menyatakan bahwa makhluk alien atau manusia hybrid yang muncul secara fisik sama dengan manusia, berjalan di antara kita yang dilengkapi dengan telepati dan kekuatan supranatural. Mereka adalah alien yang sama, dan akan mencegah manusia dari kebinasaan akibat tangan manusia sendiri melalui senjata nuklir atau pengrusakan ekologi.

Mungkin, dalam persepsi dan pandangan agama sangat bertentangan dengan gagasan ini, tetapi bahtera Nuh hingga saat ini masih menjadi misteri dan beberapa catatan sejarah menjelaskan adanya unsur-unsur aneh didalamnya.
Bookmark and Share