Legenda Yunani kuno, Gigantes, keturunan Hybrid (manusia-dewa), menceritakan secara universal tentang para dewa yang turun ke bumi menikahi manusia dan melahirkan ras Pahlawan Kuno.. dan semua legenda ini menjadi semakin dibingungkan dengan adanya campuran ras Adam dikemudian hari, memunculkan taman (Eden) kedua.”(Urantia Book: 856)
Urantia, buku misterius yang tidak diketahui siapa penulis aslinya. Di buku ini menceritakan segala hal termasuk diantaranya sejarah peradaban awal sebelum turunnya Adam ke muka bumi. Dikemudian hari, sejarawan alkitab dan arkeolog menganalisa buku Urantia dengan alkitab dan naskah kuno Sumeria, dan sejarah yang tertulis disana memiliki persamaan bahkan membuka kunci peradaban Yunani kuno dan benua yang hilang.
Kronologi menceritakan bahwa sebelum diturunkannya Adam sebagai khalifah, bumi telah dihuni oleh malaikat. Mereka membuat peradaban modern, mengambil manusia sebagai istri, membangun Taman Eden kedua di bumi (Lemuria), dan banyak membuat kerusakan & kejahatan di muka bumi. Penafsiran buku Urantia dan naskah-naskah kuno bangsa Sumeria menjelaskan bahwa, di bumi terdapat dua ras yang diturunkan dari genetik berbeda. Pertama, genetik yang diturunkan bangsa Sumeria yang sudah lebih dulu hidup di bumi yang membuat peradaban maju dan lebih banyak menimbulkan kerusakan, kejahatan. Kedua, genetik Adam yang diturunkan Allah sebagai khalifah yang lebih banyak menurunkan pemimpin-pemimpin agama, religius, yang meluruskan jalan hidup manusia untuk tetap mengingat sang Pencipta.
Adam pertama kali diciptakan tapi tidak langsung diturunkan ke bumi, dan makhluk lain yang ‘berpasangan’ telah lebih dulu diturunkan yang natinya ikut menemani Adam. Berapa lama Adam berada di Surga? Sehari di surga, sudah berapa ribu tahun waktu yang terlewati di bumi? Dan ini cukup membuat peradaban awal yang dikenal maju dan berkembang, dalam catatan sejarah juga memprediksikan peradaban awal ribuan tahun jauh sebelum Adam menjadi khalifah pertama.
Oleh sebab itu, Samyaza bersikeras menolak rencana Tuhan yang menurunkan Adam ke muka bumi, karena dia telah lebih dulu membangun peradaban dan koloni disana. Bagaimanapun, Samyaza tetap berusaha menghentikan perkembangan genetik Adam dengan memunculkan Raksasa (Gigantes) dari bangsa Nefilim yang juga merupakan keturunan koloni Samyaza.
Jika kita menelusuri cerita ini, akan semakin tidak masuk akal, apakah benar sejarah mengatakan demikian? Bahkan sejarah ini lebih mirip dengan legenda Dewa Yunani kuno, Gigantes, Zeus, dan Dewa yang menginginkan manusia dihapus dari muka bumi. Karya Andrew Collins ‘From the Ashes of Angels-The Forbidden Legacy of a Fallen Race’, judul ini bagi saya sangat menakutkan, tapi banyak misteri yang diungkap disana.
Nefilim, Yunani Kuno Dan Naskah Sumeria
Peristiwa dalam buku Urantia dan diteliti oleh banyak arkeolog menafsirkan naskah kuno yang ditulis oleh bangsa Sumeria lebih dari lima ribu tahun yang lalu. Meskipun sejarah pertama bangsa Sumeria tercatat sekitar 3.000 SM, buku ini menceritakan peristiwa yang jauh lebih tua, legenda zaman Paleolitik. Catatan ini menyatakan sebuah budaya kuno tersembunyi yang mendahului peradaban Sumeria ribuan tahun sebelumnya. Sekitar 500.000 tahun yang lalu, sekelompok ‘makhluk langit’ turun ke planet bumi untuk meningkatkan populasi dan budaya sehingga membentuk masyarakat yang lebih damai untuk memajukan peradaban.
Rencana ini terputus disebabkan ‘pemberontakan di surga’ yang terbagi menjadi dua kubu, mereka yang tetap setia dengan rencana Ilahi dan mereka yang memilih untuk menyesuaikan diri dengan Samyaza. Dari sini legenda ‘kisah malaikat turun ke bumi’ muncul dan mengambil pasangan dari ras manusia yang menghasilkan ras Hibrida, disebut Nefilim. Kemudian kedatangan Adam dan Hawa terjadi, makhluk yang diturunkan Tuhan untuk meningkatkan genetika manusia dan mengembalikan rencana Ilahi yang terputus begitu lama. Karena kesamaan tertentu, lokasi dan waktu di mana dua peristiwa terjadi, penulisan naskah kuno Sumeria bercampur dan membuat tanda tanya besar dalam penelusuran sejarah peradaban. ‘Adam dan Hawa menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Dewa bangsa Sumeria.’
Tapi kita memiliki catatan sejarah tentang Nefilim. Para nabi selama periode waktu yang sangat panjang memiliki komunikasi dengan makhluk surgawi. Bangsa Sumeria dalam buku Urantia digambarkan sebagai Andites yang merupakan komponen kunci peradaban kuno. Banyak sejarawan dan arkeolog bingung dalam menjelaskan‘bagaimana mereka bisa memiliki peradaban yang sepenuhnya dikembangkan oleh makhluk yang tidak diketahui asalnya’. Catatan kuno Sumeria menjelaskan peradaban diawali dari para dewa, tepat seperti yang tertulis dalam teks-teks kuno dan mitologi Dewa Yunani kuno. Bangsa Sumeria bermigrasi dari Mesopotamia dan mereka membangun peradaban ke seluruh dunia hingga menjadi sejarah.
Gigantes Dan Bangsa Nefilim Dianggap ‘Pahlawan Yunani Kuno’
“Pasca era pemberontakan Samyaza, menggambarkan kejadian yang tidak biasa. Sebuah peradaban besar yang memiliki budaya Dalamatia akan terbagi. Nefilim (Nodites) berada di bumi pada masa itu, dan ketika para dewa turun mengambil anak-anak perempuan, mereka melahirkan ‘pahlawan (Yunani) zaman dahulu’, orang-orang (Yunani) terkenal.’ Sementara para Dewa, Penjaga dan keturunan mereka dianggap oleh manusia sebagai evolusi dikemudian hari, bahkan perawakan mereka diperbesar melalui tradisi ini. Kemunculan cerita rakyat secara universal tentang para dewa yang turun ke bumi mengambil anak-anak perempuan dan melahirkan ras pahlawan Yunani kuno.. dan semua legenda ini menjadi semakin dibingungkan dengan adanya campuran ras Adam dikemudian hari, memunculkan taman (Eden) kedua.” (Urantia Book: 856)
Shemyazaz (juga dikenal sebagai Semjaza, Shemyaza, Samyaza, dan Shemhazai) adalah malaikat yang turun ke bumi, sebagai salah satu Grigori yang awalnya sebagai malaikat terkuat di surga.
Para ‘Penjaga’ yang dianggap sebagai malaikat turun ke Bumi, berpasangan dengan manusia (perempuan) dan menjadi bapak bangsa Raksasa. Keturunan mereka adalah Nefilim dan Refaim yang ditafsirkan dalam sejarah raksasa. Meskipun disebutkan dalam buku Henokh dan Yobel yang berisi deskripsi sangat luas dalam menggambarkan makhluk tersebut. Dalam bahasa Yunani disebut sebagai Gigantes yang merupakan salah satu ras mengerikan dalam Theogony yang ditulis oleh Hesiod (907 SM). Raksasa-raksasa ini dalam mitos Yunani kuno, juga disebut Titan yang merupakan hibrida antara makhluk langit dan bumi. Mereka memberontak Uranus(ayah mereka), tetapi dikalahkan oleh Zeus dan dilemparkan ke Tartarus.
|
Bacchus and Ariadne (1523) / Credit: Titian, National Gallery-London |
Genesis Apocryphon menyebutnya Nephilim dan memiliki referensi tentang ‘Malaikat Allah’ dan ‘anak perempuan manusia’ yang diperkenalkan dalam Genesis 6. Disini juga menguraikan lebih jauh dan memberikan wawasan berharga tentang cerita kuno yang ditafsirkan oleh orang-orang Yahudi kuno. Salinan Genesis Apocryphon ditemukan di Qumran abad ke-2 SM, tapi berdasarkan sumber yang lain bahwa kitab itu jauh lebih tua dari yang diperkirakan. Ketika ditemukan pada tahun 1947, Buku ini telah banyak terpotong dan rusak akibat waktu dan kelembaban. Lembaran buku menjadi buruk sebelum teks itu diuraikan. Ketika para ulama dan sejarawan membuat pernyataan publik, dokumen tersebut menegaskan bahwa makhluk surgawi dari langit turun di planet Bumi. Lebih dari itu, menceritakan bagaimana makhluk-makhluk ini telah dikawinkan dengan wanita Bumi dan memiliki keturunan raksasa.
Deuteronomy 3:4 menyatakan bahwa Argob, yang disita Jair dari Raja Og (Raja Raksasa), merupakan enam puluh kota yang dibangun oleh bangsa Refaim. Kemudian Gilgal Refaim (Israel), konstruksi batu berlingkar konsentris, konon dibangun oleh raksasa, berusia 5200 tahun dan diyakini telah dibangun oleh raksasa Nephilim. Dengan kata lain, pada zaman Yunani kuno, Nefilim ataupun bangsa Raksasa digunakan sebagai senjata, membangun bangunan yang terbuat dari potongan-potongan batu, dan hal yang mungkin terjadi dalam pembangunan piramida menggunakan kekuatan raksasa Nefilim.
Banyak kesulitan dalam identifikasi Argob sebagai wilayah kerajaan Og dengan alasan filologis Leja. Tapi argumen ini terbukti goyah dan tidak mendasar, identifikasi ini sekarang umumnya meninggalkan kepercayaan adanya kota-kota besar Og yang diidentifikasi dengan sisa-sisa situs kuno di Leja dan Hauran. Semua yang disebut sebagai ‘kota-kota raksasa Basan‘ tanpa terkecuali, sekarang dikenal sebagai Yunani-Romawi, tidak lebih awal dari waktu Herodes dan tidak ada jejak nyata dari Raksasa Og dan bangsanya. Fakta ini agak melemahkan identifikasi yang telah diusulkan untuk kota-kota Basan, misalnya Edrei yang diidentifikasi denganEd-Dera’a. Selain Yunani-Romawi masih ada sebuah kota bawah tanah dari zaman yang tidak diketahui, mungkin sangat kuno, meskipun hal ini masih diperdebatkan.
Penelitian tentang mitologi Yunani kuno dan sejarah awal tidak berhenti disini, sejarawan masih terus mencari hubungan dan bukti lain melalui berbagai Alkitab. Saya sendiri masih kurang yakin apakah sejarah ini benar, benarkah Adam hidup diantara peradaban maju? Jika benar demikian, maka gambaran Adam Hawa tidak ‘primitif’ seperti yang digambarkan dalam sejarah yang ada.
Logika yang mendukung sejarah ini, ketika banjir besar melanda bumi, diperkirakan penduduk bumi sudah mencapai jutaan manusia. Secepat itukah generasi Adam berkembang, padahal Idris, Nuh, masih dikatakan keturunan terdekat dengan Adam. Saya jadi teringat dengan salah satu film yang menceritakan tentang legenda Yunani kuno (Wrath Of The Titans), Dewa membangkitkan kekuatan jahat dalam tanah untuk menghabisi ras manusia, sangat mirip dengan rencana Samyaza.