Sahabatku…sesungguhnya tak mungkin kita menjangkau Yang Mahamisteri itu tanpa melalui jembatan bakti kepada orang tua atau leluhur kita. Orang tua atau leluhur kita adalah jalur yang memungkinkan kita hadir di muka bumi. Tanpa mereka kita bukanlah apa-apa. Bahkan pada prakteknya, para orang tua dan leluhur itulah wujud ghaib tetapi nyata yang punya daya dan kuasa untuk mempengaruhi hidup kita.
Dalam konsep agama2 Semitik dikenal istilah malaikat/angel, yang punya daya kuasa dan menangani urusan2 tertentu yang terkait dengan kehidupan umat manusia. Siapakah malaikat/angel ini? Secara hakiki, mereka adalah entitas berbadan cahaya (nur). Lalu siapakah sesungguhnya entitas berbadan cahaya dalam konteks tradisi Nusantara itu? Merekalah para leluhur. Para leluhur karena kemuliaan dan perilaku luhur selama hidup, bisa menjadi mahkluk2 berbadan cahaya di alam keabadian, dengan kilau yang setara dengan kualitas spiritual mereka.Nah, terkait dengan kehidupan kita di muka bumi…saat kita membutuhkan sebuah pertolongan..kepada siapakah seharusnya kita meminta pertolongan? Agama2 mewajibkan kita meminta kepada Tuhan.
Mari kita renungkan..mengapa kita selalu meminta kepada Tuhan, sementara Dia sudah memberikan segalanya. Bukankah Tuhan Sang Pemberi Hidup sudah member kita segala bekal yang dibutuhkan untuk menjalani hidup kita? Termasuk yang telah diberikan kepada kita itu adalah wujud2 yang bisa menolong kita…..Wujud yang kasat mata dan bisa menolong kita itu, diantaranya adalah para sahabat, orang tua yang masih jumeneng di muka bumi, para tetangga….dan yang lainnya. Nah, wujud yang tak kasat mata dan secara actual maupun potensial bisa menolong kita adalah para leluhur, entitas berbadan cahaya yang ada di dimensi kehidupan yang lain.
Selain titah alus di 4 kiblat yang sesungguhnya merupakan saudara kita juga.Menurut saya, lebih pantas kita meminta pertolongan kepada mereka..sebagai bentuk interdependensi kita..bahwa sebagai sesama makhluk Tuhan kita saling tergantung dan saling membutuhkan. Saat rumah kita rusak..kepada siapa kita minta tolong? Dan siapa yang menolong kita? Faktanya yang menolong kita adalah tukang bangunan atau tetangga yang punya keahlian di bidang itu. Saat kerabat kita sakit, siapa yang kita mintai tolong dan secara factual menolong kita? Dokter atau ahli pengobatan lainnya!Nah..apa bedanya meminta tolong kepada tetangga, kepada seorang ahli di bidang khusus, dan minta tolong kepada para leluhur? Faktanya….para leluhur itu sejatinya masih hidup. Hanya wilayah kehidupan mereka yang berbeda.
Dan mereka punya daya kuasa untuk menolong kita jika kita memintanya, mirip dengan orang tua yang masih jumeneng di muka bumi. Hanya orang bodoh yang mengingkari dan tidak memanfaatkan peluang ini!Untuk kebaikan hidup Anda semua…mulailah sambungkan diri Anda dengan leluhur! Ada banyak hal yang tidak bisa Anda kerjakan sendiri, dan hanya bisa dituntaskan melalui pertolongan para leluhur.Pesan saya cuma satu, dalam hal meminta pertolongan kepada leluhur..Anda harus terlebih dahulu menunjukkan rasa bakti, rasa terima kasih atas peran mereka dalam kehidupan Anda, dan jangan mendikte! Leluhur lebih tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah Anda dan apa yang Anda butuhkan. Sumber.
0 comments:
Posting Komentar