Tiga batu yang dikatakan bertuah ternyata mempunyai namanya sendiri. Nama itu diberikan oleh warga dengan melihat bentuk ataupun fungsi dari masing-masing batu tersebut. Nama ketiga batu itu adalah batubedug, batu kursi dan batu sholatan.
"Batu bedug karena jika dipukul berbunyi seperti bedug. Batu kursi karena bentuknya yang seperti kursi danbatu sholatan yang konon dahulu digunakan untuk melakukan sholat," kata Suwiyo, salah satu tokoh masyarakat kepada detiksurabaya.com, Selasa (28/8/2012).
Suwiyo menerangkan, batu bedug berdiameter sekitar 1 meter dan batu sholatan berdiameter sekitar 1,5 meter. Sementara batu kursi agak kecil menyerupai bentuk kursi. Ketiga batu berjarak masing-masing 3 meter satu sama lain.
"Masing-masing batu mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri," lanjut Suwiyo.
Batu bedug, kata Suwiyo, akan berbunyi seperti bedug jika dipukul meski hanya dengan tangan. Batu kursi tidak boleh diduduki jika tidak ingin celaka dan batu sholatan menyebarkan bau harum hingga jarak 3 meter.
"Waktu zaman Belanda, batu sholatan digunakan untuk melaksanakan sholat karena waktu itu belum banyak surau atau mushola," terang Suwiyo.
Sayangnya, masih banyak tangan jahil yang berusaha merusak keberadaan batu tersebut. Kejahilan itu dilakukan sendiri oleh orang-orang yang ingin ngalap berkah. Batu yang sudah rusak adalah batu bedug yang sudah tak bisa mengeluarkan suara seperti bedug lagi.
"Tak hanya menyentuh, ada orang yang bahkan mencuil batu bedug dengan betel (alat untuk memecahkanbatu). Cuilan batu itu kemudian diambil dan disimpan sebagai jimat," jelas Suwiyo.
Karena itu pada batu kursi dan sholatan telah terpasang kertas yang berisi larangan untuk merusak batu. Pada batu kursi tertulis larangan agar jangan menduduki batu kursi jika tidak ingin terpental dan sakit. Sementara pada batu sholatan tertulis larangan agar tidak naik ke atasnya.
0 comments:
Posting Komentar