London | acehtraffic.com - Sophie Morgan bisa dianggap seorang Robocop saat sebagian dari tubuhnya bekerja dengan bantuan peralatan canggih senilai Rp 1,35 Milyar.
Bagi siapapun yang melihat Sophie, pasti akan terkesan.
Dari pinggang ke bawah, setiap tubuhnya didukung dengan alat bermotor yang terbuat dari serat karbon. Sophie, 27 tahun, mengontrol gerakan mesin itu dengan menggunakan alat pada tangannya untuk membantu kakinya berjalan.
Pada tiga langkah pertama, Sophie tampak menahan sakit tetapi dia tersenyum lebar beberapa detik kemudian. Hanya lima menit sebelumnya, dia hanya bisa duduk di kursi roda ketika gerakannya jadi sangat terbatas akibat lumpuh dari dada ke bawah.
Sophie ditimpa musibah sembilan tahun lalu saat mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dan akibat insiden itu menghancurkan tulang belakangnya.
Selama bertahun-tahun, Sophie, yang saat ini menjadi seorang calon presenter televisi yang muncul di liputan Paralympics Channel 4, telah menerima kenyataan bahwa dia tidak akan pernah berjalan lagi.
Namun, hari ini, dia adalah salah satu orang pertama di dunia yang memperoleh manfaat dari robot eksoskeleton yang disebut Rex, kemajuan besar pertama dalam pengobatan kelumpuhan dalam beberapa dekade.
Eksoskeleton bertenaga - kerangka logam dan serat karbon yang membungkus bagian tubuh - membantu pasien lumpuh (bahkan mereka yang tidak memiliki gerakan dari leher ke bawah) untuk dapat berjalan kembali. Teknologi Rex ini akan, boleh dibilang, menandakan berakhirnya pasien lumpuh ke kursi roda.
Dalam beberapa tahun terakhir, terapi sel batang (penyuntikan yang akan menumbuhkan kembali jaringan sumsum tulang belakang) telah dipandang sebagai harapan besar bagi penderita cedera tulang belakang, namun meskipun penelitian di bidang ini dilakukan terus-menerus, tampaknya tidak ada senjata ampuh akan segera muncul. Sebaliknya eksoskeleton muncul untuk menawarkan harapan terbesar bagi mereka yang telah kehilangan fungsi anggota badannya.
Sophie pertama kali mencoba Rex pada bulan Mei lalu. "Aku berada di sebuah kamar hotel di London dan keluarga saya dan teman-teman bersama saya," kenangnya.
"Dengan ketinggian 1,5 meter, lantai tampak begitu jauh saat memakai Rex.
"Saya merasa aman tetapi emosi bercampur-baur dan setelah itu saya tidak percaya bisa berjalan dan ingin melakukannya sekali lagi," katanya.
Pengalaman itu menyebabkan dia terus mau mencoba Rex secara terus-menerus.
Pacarnya, Tom, 28 tahun, seorang koki, yang bertemu dengan Sophie sejak lima tahun lalu, mengatakan: "Ini adalah pertama kalinya aku pernah melihatnya berdiri."
Sophie menambahkan: "Sungguh menyenangkan menjadi sepaham satu sama lain. Kami hanya memeluk dan memeluk. "
Saat ini hanya ada 10 unit Rex yang dibuat dan 30 orang pernah mencobanya. | AT | Z | DailyMail
0 comments:
Posting Komentar