WASHINGTON - Selain menjadi penulis dari Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) Presiden ketiga dari Paman Sam itu juga membuat Kitab Suci Injil karena dirinya tidak menyetujui beberapa isi dari kitab suci itu. Alkitab itu pun segera diperbaharui agar sanggup bertahan lama.
Museum Smithsonian Institution yang ada di Washington tampak bekerja keras untuk memperbaiki buku alkitab karya Jefferson yang seringkali disebut The Jefferson Bible. Dalam alkitab itu, Jefferson menulis tentang kebangkitan hantu suci dalam alkitabnya.
Edisi baru dari The Jefferson Bible diterbitkan oleh Tarcher pada Januari ini. Namun Smithsonian masih menggelar pameran dari buku alkitab itu.
Dalam alkitab karya Jefferson, Presiden ketiga AS itu tampaknya kurang menyetujui sejarah keajaiban dari kelahiran Bunda Maria dan beberapa bagian lainnya. Oleh karena itulah pada 1820 silam, Jefferson mengedit beberapa bagian dalam alkitab itu. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (18/1/2012).
Para ahli di Smithsonian Institute tampaknya mengalami kesulitan untuk menjilid ulang alkitab itu karena buku tersebut sudah tampak rapuh dan menjadi mudah sobek.
Setiap lembaran alkitab itu dibersihkan dengan menggunakan sikat halus yang terbuat dari bulu kambing. Mereka juga harus menggunakan alat bedah untuk memperbaiki jahitan buku itu. Setiap halaman harus diperiksa dengan menggunakan mikroskop dan diberikan bahan kimia agar buku itu dapat bertahan lama.
Alkitab Jefferson itu rencananya akan ditempatkan di sebuah ruangan tanpa oksigen dan dilindungi.
Menurut kabar, The Jefferson Bible merupakan alkitab yang tidak pernah dipublikasikan dan alkitab itu diperuntukan bagi dirinya sendiri dan beberapa kelompok agama. Buku itu berada di tangan keluarga Jefferson, hingga akhirnya seorang pustakawan Smithsonian membelinya dari Carolina Randolph, seorang keturunan Jefferson pada 1895 silam.
0 comments:
Posting Komentar