Setelah Anda berhasil dengan Olah Roso I atau kita sebut pada tahap ber-Empati, maka tahap berikutnya adalah Olah Roso II atau yang dapat digambarkan sebagai Segitiga Interaksi Diri, yang merupakan langkah kedua untuk menjadi orang yang Berbudi Luhur.
Dalam Olah Roso I, kita mencoba merasakan perbuatan kita kepada orang, persis seperti jika orang lain memperlakukannya kepada kita.
Sedangkan dalam Olah Roso II, setelah kita mahir menjadi orang yang ber-Empati, maka kita pun harus dapat menjadi wasit atau juri bagi sandiwara empati tersebut di atas.
Gambarannya;
Anda berkelahi dengan si A, karena kesalahan si A kepada Anda.
Dalam Empati, pasti Anda hanya berfikir pada saat waktu perkelahian tersebut sebelum dimulai. Jika Anda merasa tidak bersalah, apa salahnya Anda mempertahankan diri dengan berencana turut memukul si A, jika si A memukul terlebih dahulu.
Tetapi, dengan Segitiga Interaksi Diri, Anda mencoba menjadi penonton dalam perselisihan Anda dengan si A, yang mana Anda akan lebih bijak, untuk tidak menuruti si kehendak si A untuk berkelahi.
Tetapi Anda justru meminta maaf, karena hal tersebut hanya kesalahpahaman yang tidak perlu berujung pada perkelahian.
Tetapi bagaimana, jika si A tetap memukul Anda.
Pada Olah Roso III, Anda akan paham, tanpa Anda melawan pun, si A akan jatuh dengan sendirinya.
Artikel terkait : Memahami Filosofi Leluhur Jawa
0 comments:
Posting Komentar