Prasasti ini ditemukan di Mantyasih, Kedu, berangka tahun 907 Masehi dan ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Prasasti Mantyasih berupa tiga buah prasasti. Sebuah dipahatkan pada batu (D.10) yang kini disimpan di Museum Nasional dengan nomor D 40, yang merupakan bagian awal prasasti.
Sebuah lagi dipahatkan pada satu lempeng tembaga yang kini disimpan di Museum Nasional dengan nomor E 19 yang merupakan bagian tengah dari suatu prasasti, dan sebuah lagi, yang terlengkap disimpan di Museum Radyapustaka, Surakarta, terdiri dari dua lempeng tembaga. Mengenai prasasti yang disimpan di Museum Radyapustaka, seorang arkeolog Titi Surti Nastiti, pernah mengeceknya, tapi ternyata prasasti tersebut sudah tidak ada lagi.
Prasasti tersebut antara lain menyebutkan silsilah raja-raja Mataram. Nama raja yang ditulis antara lain Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Gerung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Ratu Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung.
0 comments:
Posting Komentar