Injil Barnabas: Yesus Tidak Pernah Disalib


Peneliti Turki mengklaim berhasil menerjemahkan naskah Injil Barnabas berusia 1.500 tahun. Kitab suci ini kabarnya berisi cerita Yesus tidak pernah mati di tiang salib.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Erugrul Gunay menyatakan Injil itu memuat cerita sangat berbeda dari iman Kristen secara umum. "Yesus di kitab ini disebut hanya manusia biasa," ujar Gunay.

Sepekan lalu beredar beberapa hasil terjemahan para peneliti Turki. Kitab berbahasa Aramaik ini menyatakan Yesus mengaku dirinya serupa dengan manusia lain. "Aku seperti manusia lain, dilahirkan dari seorang wanita, dan bakal menghadapi pengadilan Tuhan," demikian bunyi salah satu ayat dimuat situs

Y-Jesus, seperti dikutip stasiun televisi Al Arabiya, Senin (4/6).

Situs Kristen asal Amerika Serikat itu menyebut salah satu ayat khusus menjelaskan Yudas Iskariot, murid Yesus, adalah orang yang mati di tiang salib. Dua temuan ini dianggap menggoyahkan fondasi iman agama Nasrani.

Injil Barnabas ini ditemukan tidak sengaja pada 2000 saat polisi menggeledah gudang ilegal. Naskah ini diperkirakan berharga hingga USD 22 juta. Setelah rampung dikonservasi dan diterjemahkan, pemerintah Turki akan memamerkan di Museum Etnografi Ibu Kota Ankara.

Pemerintah Vatikan tiga bulan lalu telah meminta izin pada Turki buat memeriksa naskah itu. Langkah Takhta Suci ini membuat beberapa pengamat meyakini kitab itu asli.

Santo Barnabas adalah pendiri Gereja Cypriot, sekte paling awal dalam agama Kristen. Dia termasuk dalam 12 rasul sepeninggal Yesus mangkat. Kitabnya merupakan pelengkap Injil Perjanjian Baru yang ditulis Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Beberapa pihak meragukan keaslian naskah milik Turki itu. Salah satunya adalah Pastor Özbek. Kepada Harian

Zaman, pemuka agama Kristen di Ankara ini menilai injil yang dimiliki pemerintah mungkin sudah ditulis ulang. "Santo Barnabas hidup di abad pertama, sementara ahli memperkirakan naskah itu berasal dari abad kelima atau keenam. Kemungkinan murid Barnabas yang menulis," ujar Özbek.

Bookmark and Share

0 comments:

Posting Komentar