Jika kita mempelajari sejarah penyebaran kebudayaan islam di Nusantara khususnya pulau Jawa, maka tidak lepas dari kisah-kisah para Walisongo. Karena Walisongo merupakan simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Pada era tersebut, merupakan masa/era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara yang kemudian digantikan dengan kebudayaan Islam. Pelopor atau Tokoh pendahulu Walisongo yaitu Syekh Jumadil Qubro yang merupakan anak dari seorang Putri Kelantan Tua/Putri Saadong II yaitu Puteri Selindung Bulan.
Selain Walisongo, sebenarnya banyak tokoh-tokoh yang ikut berperan aktif dalam penyebaran Islam di Nusantara, namun peranan Walisongo sangat begitu besar dibanding tokoh-tokoh yang lain, sehingga membuat para Walisongo memiliki nilai plus dan lebih banyak disebut namanya dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa.
Dalam kisah-kisah Walisongo, disebutkan bahwa para sembilan wali tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru- murid. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai " tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian.
Artikel terkait : Kidung karya Sunan Kalijaga - Kidung Rumekso Ing Wengi
Simak kisah lengkap Wali Songo di:
1. Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Giri
4. Sunan Bonang
7. Sunan Drajat
8. Sunan Kudus
9. Sunan Muria
Simak kisah lengkap Wali Songo di:
1. Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Giri
4. Sunan Bonang
7. Sunan Drajat
8. Sunan Kudus
9. Sunan Muria
0 comments:
Posting Komentar